- install debian hingga selesai
- tambahkan source list
- update
- upgrade --> apt-get upgrade ato apt-get dist-upgrade
- tambahkan settingan
http_port 3128 (nomor port)
acl lan src 172.16.10.0/24 (ip yg dilewatkan proxy)
http_access allow lan
- coba koneksi dengan proxy --> tail -f /var/log/squid/access.log
- ubah settingan browse ke proxy dengan port sesuai dengan settingan proxy
- melihat HDD kita di linux --> dmesg|grep hd
- mount untuk melihat semua file system yang sudah di-mount --> mount
Kasus :
Ada dua buah harddisk, satu digunakan untuk linux yang sudah ter-install dan digunakan untuk booting sebagai
Primary master. Dan harddisk kedua yang baru saja dipasang merupakan harddisk yang berisi data dan tidak dapat
diakses secara langsung.
Simple aja, pertama cuma liat dari output dmesg apakah harddisk yang terpasang sudah di-detect oleh system atau
belum. Jika hanya mengetikkan dmesg akan menampilkan banyak output, maka gunakan grep untuk menampilkann text yang
kita inginkan.
ianis@th3sn0wbr4in:~$ dmesg|grep hd
[ 3425.685444] ide0: BM-DMA at 0x2020-0x2027, BIOS settings: hdaMA, hdb:pio
[ 3425.685487] ide1: BM-DMA at 0x2028-0x202f, BIOS settings: hdcMA, hdd:pio
[ 3426.068814] hda: WDC WD64AA, ATA DISK drive
[ 3427.025307] hdc: ST320414A, ATA DISK drive
[ 3427.923490] hda: max request size: 128KiB
[ 3428.006484] hda: 12594960 sectors (6448 MB) w/2048KiB Cache, CHS=13328/15/63, UDMA(33)
[ 3428.006520] hda: cache flushes not supported
[ 3428.006696] hda: hda1 hda2
[ 3428.035969] hdc: max request size: 128KiB
[ 3430.667545] hdc: 39102336 sectors (20020 MB) w/2048KiB Cache, CHS=38792/16/63, UDMA(33)
[ 3430.667577] hdc: cache flushes not supported
[ 3430.667714] hdc: hdc1
[ 3463.497081] EXT3 FS on hda1, internal journal
ianis@th3sn0wbr4in:~$
Lihat, yang ditampilkan hanya yang terdapat kata-kata hd, bukan?!
Nah, posisi harddisk yang baru saya pasang terletak di Secondary Master, maka di-detect sebagai hdc. Lengkapnya
adalah berikut :
|------------------|------------|
|Posisi |Nama device |
|------------------|------------|
|Primary Master |hda |
|Primary Slave |hdb |
|Secondary Master |hdc |
|Secondary Slave |hdd |
|------------------|------------|
Primary mengarah ke slot IDE0 di motherboard
Secondary mengarah ke slot IDE1 di motherboard
Master dan Slaave mengarah ke Connector IDE di kabel data.
Mudah kan?!
Nah, sekarang ada angka dibelakang hda dan hdc. Angka di belakang hda dan hdc tersebut menunjukkan urutan partisi.
Dari output di atas, bisa di lihat partisi yang ada di masing-masing harddisk.
[ 3428.006696] hda: hda1 hda2
[ 3430.667714] hdc: hdc1
Arti dari output di atas bahwa di hda (Harddisk Primary master) ada 2 partisi dan di hdc (Harddisk Secondary Master)
ada satu partisi.
Sekarang jalankan mount untuk melihat semua filesystem yang sudah di-mount.
ianis@th3sn0wbr4in:~$ mount
/dev/hda1 on / type ext3 (rw,errors=remount-ro)
proc on /proc type proc (rw,noexec,nosuid,nodev)
/sys on /sys type sysfs (rw,noexec,nosuid,nodev)
varrun on /var/run type tmpfs (rw,noexec,nosuid,nodev,mode=0755)
varlock on /var/lock type tmpfs (rw,noexec,nosuid,nodev,mode=1777)
procbususb on /proc/bus/usb type usbfs (rw)
udev on /dev type tmpfs (rw,mode=0755)
devshm on /dev/shm type tmpfs (rw)
devpts on /dev/pts type devpts (rw,gid=5,mode=620)
lrm on /lib/modules/2.6.20-15-generic/volatile type tmpfs (rw)
ianis@th3sn0wbr4in:~$
Karena hda1 merupakan partisi utama dimana linux saya ter-install, maka otomatis akan di-mount pada saat booting.
Nah, karena hdc baru saja dipasang maka kita perlu mount hdc terlebih dahulu.
Untuk mount hdc anda perlu priviledge access alias root access.
ianis@th3sn0wbr4in:~$ su -
Password:
root@th3sn0wbr4in:~# mount /dev/hdc /media/hdc
mount: mount point /media/hdc does not exist
root@th3sn0wbr4in:~#
Maksud dari perintah tersebut adalah untuk mount device hdc di directory /media/hdc, jadi kita akan meng-akses
file-file yang ada di device hdc lewat directory /media/hdc. Apa sekarang sudah bisa diakses?!
Belum. Karena perintah tersebut memberikan sebuah pesan mount: mount point /media/hdc does not exist yang artinya
folder /media/hdc tidak ada. Karena memang saya belum membuatnya. Untuk lebih jelas, kita akan memeriksanya.
root@th3sn0wbr4in:~# ls /media/hdc
ls: /media/hdc: No such file or directory
root@th3sn0wbr4in:~#
Benar tidak ada bukan?! Sekarang kita akan membuat directory hdc di bawah direcotry /media dan mount device hdc.
root@th3sn0wbr4in:~# mkdir /media/hdc
root@th3sn0wbr4in:~# mount /dev/hdc /media/hdc
mount: you must specify the filesystem type
root@th3sn0wbr4in:~#
Pesan kembali muncul pada saat mount /dev/hdc ke /media/hdc, tapi pesan ini berbeda dengan sebelumnya yang
memberitahukan bahwa directory /media/hdc tidak ada. Masih ingat pesan dmesg tadi ?!
[ 3430.667714] hdc: hdc1
Pesan di atas memberitahukan bahwa device hdc memiliki satu partisi. Jadi, kita mount hdc1, bukan hdc.
root@th3sn0wbr4in:~# sudo mount /dev/hdc1 /media/hdc
root@th3sn0wbr4in:~#
Tanpa pesan-pesan lagi, bukan?!
Sekarang, coba lihat isi /media/hdc menggunakan perintah ls.
root@th3sn0wbr4in:~# ls /media/hdc
ALL forum.linux.or.id Ianis-Linux.ico My Music System Volume Information
backup great javascript MSOCache RECYCLER
root@th3sn0wbr4in:~#
Tapi, coba anda berganti ke user biasa menggunakan perintah exit dan kemudian memeriksa kembali isi /media/hdc
menggunakan perintah ls /media/hdc.
root@th3sn0wbr4in:~# exit
logout
ianis@th3sn0wbr4in:~$ ls /media/hdc
ls: /media/hdc: Permission denied
ianis@th3sn0wbr4in:~$
Koq jadi ga bisa??!!
Karena default owner-nya adalah root, maka kita perlu menambahkan option uid=1000 agar uid 1000, yaitu ianis
bisa membaca isi dari hdc. Tahu darimana bahwa user ianis memiliki uid 1000 ?
ianis@th3sn0wbr4in:~$ cat /etc/passwd|grep ianis
ianis:1000:1000:Ianis th3sn0wbr4in,,,:/home/ianis:/bin/bash
ianis@th3sn0wbr4in:~$
Cukup mengetikkan cat/etc/passwd|grep namauser, maka anda akan mengetahui uid untuk nama user tersebut.
Sekarang, coba umount /dev/hdc kemudian mount kembali dengan options uid=uid_user_anda
root@th3sn0wbr4in:~# umount /dev/hdc1
root@th3sn0wbr4in:~# mount /dev/hdc1 /media/hdc -o uid=1000
root@th3sn0wbr4in:~# exit
logout
ianis@th3sn0wbr4in:~$ ls /media/hdc
ALL forum.linux.or.id Ianis-Linux.ico My Music System Volume Information
backup great javascript MSOCache RECYCLER
ianis@th3sn0wbr4in:~$
Sekarang, user ianis bisa mengakses isi dari harddisk yang baru saja dipasang, bukan?!
Untuk meng-umount-nya, cukup ketik umount /dev/hdc, dan tidak butuh akses root untuk melakukannya.
Sekarang, anda bisa melihat-lihat isi nya menggunakan Konqueror agar lebih nyaman.
Tapi, sepertinya akan ada satu masalah lagi, yaitu jika anda me-restart komputer anda, maka anda harus mengulang
semua langkah-langkah di atas dari awal, tentu akan sangat melelahkan bukan?!
Sekarang, edit file /etc/fstab menggunakan editor favorit anda. Untuk contoh, saya menggunakan editor nano.
root@th3sn0wbr4in:~# nano /etc/fstab
Tambahkan baris berikut :
/dev/hdc1 /media/hdc auto auto,uid=1000 0 0
Untuk device (/dev/hdc1) dan mount point (/media/hdc) dan options lainnya, silahkan sesuaikan dengan kebutuhan anda.
Sekarang, ketika komputer di-restart, hdc akan di-mount secara otomatis oleh system.
And...have fun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar